BAB
I PENDAHULUAN
1.1.LATAR
BELAKANG
Tanaman obat sudah banyak sekali
digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat
yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman
dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu
kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih
mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium,
dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara
laboratorium.
Seiring
berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter, masyarakat
terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh dikatakan bebas
dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan
dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.
Karena
dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional
yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman
untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Banyak
bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian
buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman
obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya
guna bagi kita.
1.2.RUMUSAN
MASALAH
a.
Apa pengertian Tanaman Obat?
b.
Apa saja manfaat Tanaman Obat?
c.
Apa saja Tanaman Obat yang ada di
sekitar kita?
1.3.TUJUAN
a.
Untuk mengetahui pengertian Tanaman Obat
b.
Untuk mengetahui manfaat Tanaman Obat
c.
Untuk mengetahui Tanaman Obat yang ada
di sekitar kita
1.4.METODE
PENULISAN
Metode
yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan dan
penelusuran internet.
BAB
II PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN
TANAMAN OBAT
Tanaman obat-obatan tradisional
adalah tanaman yang dapat dipergunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam
maupun tumbuh secara liar. Tanaman tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
diramu dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit. Pada umumnya yang
dimaksud dengan obat tradisionaladalah ramuan dari tumbu-tumbuhan yang
berkhasiat obat. Tumbuhan obat adalahsalah satu bahan utama produk-produk jamu.
Kartasapoetra (1992 : 3) menyatakan
bahwa: “Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang
masihsederhana, murni, belum tercampur atau belum diolah”.
Sedangkan Siswanto(1997:3)
menyebutkan tumbuhan obat adalah: “Tanaman atau bagian tanaman yangdigunakan
sebagai bahan obat tradisional atau jamu, tanaman atau bagian tanamanyang
digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat”.Tanaman atau bagian tanaman
yang diekstraksi dan ekstrak tumbuhan
tersebut digunakan sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang
berasaldari tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat ssebagai obat atau
diperkirakan mempunyai khasiat sebagai obat.
Dan menurut Wikipedia adalah
tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia
memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit,
melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan
jamur.
2.2.MANFAAT
TANAMAN OBAT
Banyak
manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya tanaman obat.
Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tanaman seperti,tanaman
obat-obatan, tanaman hias seperti bunga dan berbagai jenis sayur mayur dan
tanaman buah-buahan. Bahkan tanaman obat-obatan dapat dimanfaatkan sebagai obat
tradisional bagi masyarakat.
Meskipun
kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat,
namun penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional oleh masyarakat terus
meningkat dan perkembangannya terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat
terutama dengan semakin banyaknya obat tradisional dan jamu-jamu yang beredar
di masyarakat yang diolah oleh industri-industri. Menurut Surpiono,(1997:19)
ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:
1.
Menjaga kesehatan.Fakta keampuhan obat
tradisional dalam menunjang kesehatan telah terbukti secara empirik,
penggunaannya pun terdiri dari berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan
orang lanjut usia.
2.
Memperbaiki status gizi masyarakat.
Banyak tanaman apotik hidup yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan
peningkatkan gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran,
buah-buahan sehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.
3.
Menghijaukan lingkungan,meningkatkan
penanaman apotik hidup salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat
tinggal.
4.
Meningkatkan pendapatan masyarakat.
Penjualan hasil tanamanakan menambah penghasilan keluarga.
Dari
uraian di atas dapat diketahui bahwa tumbuhan pekarangan rumah selain dapat
digunakan untuk peningkatan gizi keluarga, juga sebagai pelestarian lingkungan
dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk itu pembudidayaan tanaman yang
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman
obat yang ditanam di pekarangan rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya,
selain dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang diramu dan dibuatsebagai
obat, tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga.
2.3.TANAMAN
OBAT YANG ADA DISEKITAR KITA
a.
Alang –alang
Nama
ilmiah : Imperata cylindrical
Nama
Daerah : Naleueng lakoe (Aceh), Jih
(Gayo), Rih (Batak), Oo (Nias), Lalang (Bali), Eurih (Sunda)
Ciri
umum : merupakan herba
berbentuk rumput dengan tinggi 30-180 cm. batang berbentuk rimpang yang tumbuh
merayap di bawah tanah. Batang tegaknya membentuk satu perbungaan yang padat.
Buku-buku berambut jarang. Daun tunggal, tumbuh tegak dengan pangkal saling
menutup. Daun berbetuk seperti pita, permukaannya kasar, berambut jarang, dan
bagian ujungnya runcing tajam.
Bagian
digunakan : akar (rimpang)
Khasiat
: Penurun panas, penenang
saraf, penyejuk (astringen)
Gambar :
b.
Ajeran
Nama
ilmiah : Bidens
pilosan Linn.
Nama
daerah : Ajeran, hareuga (Sunda);
jaringan, ketul (Jawa)
Ciri umum :
Batang dan tangkai berkayu, lunak, mengandung air, Batangnya berbentuk 4 sudut
(quadrangular), berambut atau sebagian berambut. Majemuk menyirip, memiliki
anak daun 3-5 lembar dengan pinggiran daun bergigi, Tangkai daun terlihat agak
bersayap. Kelopak bunga berwarna putih dengan benangsari kuning. Biji Memanjang
ramping berwarna hitam.
Bagian
digunakan : Seluruh bagian tanaman
Khasiat : melancarkan peredaran darah,
mengobati rematik, sakit gigi, usus buntu, wasir, pilek, dan sakit mata
Gambar :
c.
Bandotan
Nama
ilmiah : Ageratum conyzoides L.
Nama
daerah : Bandotan (Sumatra);
Tempuyak (Jawa), Sopi (Sulawesi)
Ciri umum :
Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (composite), helaian
daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi,
panjang 1 – 10 cm, lebar 0,5 – 6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang
dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warna hijau. Batang
bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Kecil, berwarna putih keunguan. Bunga majemuk
berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai,
warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6 – 8 mm, dengan tangkai yang
berambut. Buahnya berwarna hitam dan
bentuknya kecil. Tinggi : ±30 – 90 cm dan bercabang. Tumbuh di ketinggian 1
sampai 2100 meter di permukaan laut. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak
belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air.
Bagian digunakan : herba dan akar
Khasiat : meghentikan pendarahan,
peluruh haid, peluruh kencing, dan peluruh kentut
Gambar :
d.
Ceremai
Nama
ilmiah : Phyllanthus acidus (L.)
Nama
daerah : Cerme (Sunda); careme (Madura)
Ciri
umum : Pohon kecil, tinggi
sampai 10 m kadang lebih, percabangan banyak, dan kulit kayu tebal. Daun
tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti
daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal
tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak
berambut, panjang 2 cm hingga 7 cm, lebar 1,5 cm hingga 4 cm. Warna hijau muda.
Bagian
digunakan : Daun, Kulit akar, dan Biji
Khasiat : mengobati batuk berdahak,
menguruskan badan, muak, kanker, dan sariawan
Gambar :
e.
Daun Jintan
Nama
ilmiah : Coleus amboinicus Lour
Nama
daerah : Jintan (Indonesia); daun
jinten (Jawa), iwak (Bali)
Ciri
umum : Daun Jinten termasuk
family Labiatae. Merupakan tumbuhan perdu yang batangnya tebal, lunak dan agak
berkayu. Tanaman ini bercabang-cabang dengan tinggi sampai 1meter. Batangnya
beruas-ruas dan ruas yang menyentuh tanah akan keluar akar. Daun tunggal, tebal
berdaging, letakya berhadapan, bertangkai, berbentuk bundar telur dengan ujung
runcing, tepi daun bergerigi. Tulang daun menonjol seperti jala. Daun Jinten
berbau harum jika diremas.
Bagian
digunakan : Daun
Khasiat : menghentikan pendarahan,
melancarkan peredaran darah, mengobati batuk, perut kembung, sakit kepala, dan
demam
Gambar :
f.
Ekor Kucing
Nama
ilmiah : Acalypha hispida Burm. F.
Nama
daerah : Buntut kucing (Sunda);
ikut lutung (Bali); lofoti (Ternate)
Ciri
umum : Umumnya, ditanam
sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu, tumbuh tegak,
tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna
cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian
daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna
hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul
dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat
panjang berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna
merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat,
kecil, berwarna putih kotor. Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.
Bagian
digunakan : Bunga dan Daun
Khasiat : mengobati batuk darah, disentri, sariawan, luka
berdarah, radang usus , dan luka bakar
Gambar :
g.
Ginje
Nama
ilmiah : Thevetia peruviana
Nama
daerah : Ginji, ghinje, bunga
terompet, oleander kuning
Ciri
umum : Tanaman semak, semusim,
tinggi lebih kurang 1,7 meter. Batang berkayu, beralur, beruas, bercabang,
warna hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, pangkal dan ujung
runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk
malai, mahkota bentuk ginjal, warna kuning kemerahan. Buah kotak, beruang dua
sampai empat, diameter lebih kurang 7,5 mm, warna cokelat kehitaman.
Bagian
digunakan : Daun
Khasiat : antibengkak, mengobati
infeksi kulit
Gambar :
h.
Iler
Nama
ilmiah : Coleus atropurpureus
Nama
daerah : Kentangan (Jawa), Jawer
kotok (Sunda)
Ciri
umum : Tanaman ini biasa juga
di sebut dengan istilah Miana, Jawer Kotok, Kentangan, Ati-ati. Yang berkhasiat
untuk pengobatan adalah bagian daunnya yang berwarna merah kehitaman. Sedang
iler yang daunnya berwarna-warni tidak berkhasiat untuk pengobatan,sekedar
untuk tanaman hias saja. Bentuk daun iler ini bulat meruncing di ujungnya dan
di bagian tepinya bergerigi.Bunganya berwarna putih keunguan. Bila dirasakan,
tumbuhan ini agak pahit tapi baunya harum. Tanaman semak ini bisa setinggi
orang dewasa. Batangnya segi empat dan lunak sehingga gampang patah. Batang
yang patah itu bisa di tancapkan untuk memperoleh tanaman iler yang baru lagi.
Bagian
digunakan : Daun dan akar
Khasiat : Ambeien, diabetes mellitus,
demam, diare, dan bisul
Gambar :
i.
Kumis kucing
Nama
ilmiah : Orthosiphon aristatus (BI.)
Nama
daerah : Bunga laba-laba (Jawa),
Kumis Ucing (Sunda)
Ciri
umum : Berbentuk semak,
batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Daun tunggal, bundar telur
lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak
teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri.
Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih
(ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga.
Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuah di dataran rendah dan daerah ketinggian
sedang.
Bagian
digunakan : seluruh tumbuhan, baik dalam
keadaan basah maupun kering
Khasiat : mengobati infeksi ginjal,
infeksi kandung kemih, kencing batu, encok, dan peluruh air seni
Gambar :
j.
Kelor
Nama
ilmiah : Moringa oleifera Lamk
Nama
daerah : kerol (Buru); kelo
(gorontalo), kelor (indonesia)
Ciri
umum : berupa pohon kecil
dengan tinggi 3-10 meter. Daunnya berwarna hijau pucat mirip ganda dengan anak
daun menyirip ganjil dan helaian daunnya berbentuk bulat telur.
Bagian
digunakan : Daun, Akar, dan Biji
Khasiat : mengobati sakit kuning,
rematik, encok, pegal linu, rabun ayam, dan sakit mata
Gambar :
k.
Lidah Buaya
Nama
ilmiah : Aloe vera Linn.
Nama
daerah : Lidah buaya (Melayu) ;
Ilat Buaya (Jawa) ; Letah Buaya (Sunda).
Ciri
umum : Berbatang pendek.
Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan
sebagian terbenam dalam tanah. daun tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan
helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna
hijau keabu-abuan, bersifatsukulen (banyak mengandung air), dan banyak
mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Lendir ini
mendominasi isi daun. Bunga lidah buaya berwama kuning atau kemerahan berupa
pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Akar tanaman lidah buaya berupa
akar serabut yang pendek dan berada di sekitar permukaan tanah. Panjang akar
berkisar antara 50 cm — 100 cm.
Bagian
digunakan : daun, bunga, dan akar
Khasiat : mengobati sakit kepala,
sembelit, kejang pada anak, batuk rejan, wasir, kencing manis, dan luka bakar
Gambar :
l.
Melati
Nama
ilmiah : Jasminum sambac Ait
Nama
daerah : Melur, menur (Jawa) ;
Malati (Sunda) ; Menuh (Bali)
Ciri
umum : Batangnya berkayu dengan
tinggi kurang dari 5 meter. Batangnya sedikit berbulu halus dan jarang.
Memiliki akar tunggang yang dapat menopang tanaman yang dapat tumbuh hingga
ketinggian 5 M. Dengan daun majemuk menyirip. bunga majemuk, memilki ibu
tangkai bunga yang keluar dari ketiak daun. Susunan bunganya menyirip dan
berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang di
ujungnya terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumlah 7 helai, disambung
dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang memilki 7 mahkota berlapis-lapis
ini akan berbentuk datar sehingga pada bunga jenis ini tidak ditemukan kelopak
bunga.
Bagian
digunakan : Akar, Daun, Bunga
Khasiat : mengobati sakit mata, sesak
napas, dan sakit kepala
Gambar :
m.
Nanas
Nama
ilmiah : Ananas comosus (L.)
Nama
daerah : Anes (Aceh) ; hanas
(Batak) ; Ganas (Sunda) ; Lanas, nanas (Madura)
Ciri
umum : Batang pendek tertutup
oleh daun-daun dan akarnya. Batang berbentuk gada panjangnya kira-kira 20-30
cm, dengan diameter bagian bawah berkisar antara 2-3,5 cm, dibagian tengah
antara 5,5-6,5 cm dan dibagian atas tampak lebih kecil. Daun nenas berbentuk
memanjang dan sempit. Ujung daun memanjang dan runcing, permukaan atas daun
berwarna hijau tua, merah tua, bergaris atau cokelat kemerahan, tergantung pada
varietasnya, sedangkan permukaan bagian bawah daun berwarna keperakan karena
adanya trikoma dalam jumlah yang besar. Akar nenas bersifat serabut, dangkal
dan tersebar luas. Nenas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada batang bagian
ujungnya. Bunga bersifat hermaprodit berjumlah 100-200, masing-masing
berkedudukan di ketiak daun pelindung. Buah nenas merupakan buah majemuk yang
terbentuk dari gabungan 100-200 bunga. Buah terbentuk melalui proses
partenokapri. Bentuk buah seperti sebuah gada besar, bulat panjang atau bulat
telur.
Bagian
digunakan : Buah dan Daun
Khasiat : obat sembelit, radang
tenggorokan, beri-beri, keseleo, bengkak terpukul, meurunkan berat badan, darah
mudah menggumpal, cacingan, dan menghambat pertumbuhan tumor.
Gambar :
n.
Pegagan
Nama
ilmiah : Centella asiatica
(Linn.)
Nama
daerah : Daun kaki kuda
(indonesia) ; antanan gede (Sunda)
Ciri
umum : Buah berukuran kecil,
berbentuk lonjong dengan ukuran 2-2,5 mm. Buah biasanya mengeluarkan aroma
wangi, namun rasanya pahit. Bunga pegagan tersusun dalam sebuah karangan
seperti payung. Bunga muncul dari ketiak daun.Tangkai bunga sangat pendek,
hanya berukuran 5 mm- 50 mm. memiliki helaian daun yang bentuknya menyerupai
ginjal atau kaki kuda, sehingga tidak heran ada yang menamakannya daun tapak
kuda. Helaian daun pegagan merupakan daun tunggal yang memiliki tangkai
panjang.Pinggir daun bergerigi dengan penampang 1-7 cm. memiliki rimpang pendek
yang merupakanperwujudan batang sekaligus sebagai sarana penyimpan makanan yang
berada di dalam tanah.Selain itu, pegagan juga memiliki stolon-stolon yang
merayap dengan panjang 10-80 cm. Akar muncul pada setiap bonggol stolon. Bagian
tersebut selanjutnya akan berkembang menjadi tanaman baru. Hal itu ditandai
dengan terbentuknya rimpang dan munculnya daun pada bagian yang sama.
Bagian
digunakan : Seluruh Tanaman
Khasiat : mengobati hepatitis, lepra,
campak, demam, amandel, dan sakit tenggorokan
Gambar :
o.
Patikan Kerbau
Nama
ilmiah : Euphorbia hirta Linn.
Nama
daerah : gendong anak, gelang susu
(jakarta) ; patikan kebo (jawa)
Ciri
umum : Memiliki sistem
perakaran tunggang. Akar Patikan kebo memiliki banyak cabang- cabang akar,
memiliki banyak rambut-rambut atau bulu-bulu halus. Batang patikan kebo
berbentuk bulat silinde, memiliki warna merah sedikit keungu-unguan. Daun
patikan kebo termasuk kedalam golongan daun tunggal dengan duduk daun saling
berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5
cm. Warna daunya hijau bercak ungu. Bunga patikan kebo tergolong kedalam bunga
majemuk. Buah Patikan kebo memiliki
bentuk seperti kapsul, memiliki 3 tonjololan bulat, ditumbuhi rambut-rambut
halus atau bulu-bulu halus, tumbuh bersama dengan bunganya yang muncul di
ketiak daun sama seperti daunnya. Bijinya memiliki warna kecoklat-coklatan,
berbentuk bulat, tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus diseluruh
permukaan bijinya.
Bagian
digunakan : Daun
Khasiat : mengobati radang tengorokan,
asma, disentri, radang peut, diare, kencing darah, payudara bengkak, dan eksim
Gambar :
p.
Pecut Kuda
Nama
ilmiah : Stachytarpheta
jamaicensis (l.)
Nama
daerah : Pecut Kuda (indonesia) ;
jarongan, jarong lalaki, remek getih
Ciri
umum : Terna tahunan, tumbuh
tegak, tinggi ± 50 cm, tumbuh liar di sisi jalan daerah pinggir kota, tanah
kosong yang tidak terawat. Daun letak berhadapan, bentuk bulat telur, tepi
bergerigi, tidak berambut. Bunga duduk tanpa tangkai pada bulir-buhr yang
berbentuk seperti pecut, panjang ± 4-20 cm. Bunga mekar tidak berbarengan,
kecil-kecil warna ungu, putih. Stachytarpheta indica Vahl, lebih tinggi dapat
mencapai 1 – 2 m, dipelihara sebagai tanaman pagar hidup, mempunyai khasiat
obat yang sama.
Bagian
digunakan : Seluruh bagian herba kering
Khasiat : obat infeksi, batu ginjal, rematik, hepatitis
A, sakit tenggorokan, dan keputihan
Gambar :
q.
Rumput Mutiara
Nama
ilmiah : Hedyotis corymbosa (L.)
Nama
daerah : Rumput siku-siku
(Indonesia) ; katepan (Jawa) ; pengka (Makassar)
Ciri
umum : tumbuh liar di pinggir
selokan-selokan dan tempat berairan atau lembap. Memiliki cabang-cabang yang
banyak, tumbuh bergerombol, batangnya bersegi-segi dan aga rapuh, letak daunnya
berhadapan, runcing dibagian ujung memiliki rambut halus.
Bagian
digunakan : Seluruh bagian tanaman
Khasiat : Obat tonsilis, gondongan, radang panggul,
kanker lambung, kanker payudara, bisul, infeksi saluran kemih, dan borok.
Gambar :
r.
Sambung Nyawa
Nama
ilmiah : Gynura procumbens
(Lour.)
Nama
daerah : Daun dewa , beluntas china
(Melayu) ; ngokilo (Jawa)
Ciri
umum : Berbentuk perdu tegak
bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau
aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke
ujung semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal
bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh
dan berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12
½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah
berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun berambut pendek. Tulang
daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap pangkal
ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai
bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung berwarna kuning oranye
coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan
helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar minyak
Bagian
digunakan : Batang, Daun, Pohon dan umbi
Khasiat : obat ginjal, disentri,
infeksi erongkongan, menghentikan pendarahan, gigitan binatang berbisa,
menghilangkan bekuan darah,
pembengkakan, patah tulang, menurunkan demam, dan mengatasi tidak datang
haid.
Gambar :
s.
Seledri
Nama
ilmiah : Apium graveolens Linn.
Nama
daerah : sledri (Jawa) ; saledri
(Sunda)
Ciri
umum : Akar tunggang dan
memiliki serabut akar yang menyebar kesamping. Batang tidak berkayu, memiliki
bentuk bersegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, dan berwarna
hijau. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 7 helai. Bunga majemuk
berbentuk payung berjumlah 8-12 buah kecil-kecil berwarna putih tumbuh dipucuk
tanaman tua. Buah tanaman seledri berbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah
muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.
Bagian
digunakan : Batang dan Daun
Khasiat : obat hipertensi, sakit mata,
masuk angina, mual, dan rematik.
Gambar :
t.
Tanduk Rusa
Nama
ilmiah : Pilatycerium coronarium
Nama
daerah : daun tanduk rusa; simbar
menjangan ( Jawa, Bali) ; paku uncal (Sunda)
Ciri
umum : Permukaan daunnya mirip
kulit rusa yaitu kasar, daun tanduk rusa menjuntai ke bawah bercabang-cabang
menyerupai tanduk binatang rusa yang terbalik. Pada dasarnya tanduk rusa
merupakan tumbuhan tegak yang menempel pada inang dengan pokok penumpu berupa
akar dan rimpang. Batang membentuk bungkah kool berwarna coklat dan jutaian
helaian daun berwarna hijau. Tempat hidup yang disukai oleh tanduk rusa adalah
tempat yang tidak langsung memperoleh sinar matahari. Untuk cara
pengembangbiakan tanduk rusa bisa dilakukan dengan cara spora atau dengan
memindahkan akar rimpangnya.
Bagian
digunakan : Daun
Khasiat : Mengatasi demam, radang
Rahim luar, haid tidak teratur, bisul dan abses
Gambar :
u.
Tapak Liman
Nama
ilmiah : Elephantopus scaber (L.)
Nama
daerah : Tutup bumi (Sumatera) ;
Tapak tanagn (Madura)
Ciri
umum : Batang pendek dan kaku,
tinggi 30-60cm, dan berambut kasar. Daun tunggal berkumpul pada pemukaan tanah
membentuk roset akar. Daun berbentuk jorong, tepi melekuk dan bergerigi tumpul,
ujung tumpul, permukaan berambut kasar, perulangan menyirip, warnanya hijau
tua, Panjang 10-18 cm, lebar 3-5cm.
Tangkai bunga keluar dari tengah-tengah roset dengan tinggi 60-75 cm . Batang
tangkai bunga kaku dan liat, berambut
panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun pada tangkai bunga kecil,
letaknya jarang, panjang 3-9 cm, lebar 1-3cm. bunga majemuk berbentuk bongkol,
letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul
satu siang, dan menutup kembali pada sore hari. buah berupa buah longkah yang
besar, berambut, berwarna hitam. akarnya tunggang yang besar, warnanya putih.
Bagian
digunakan : Seluruh bagian tanaman
Khasiat : obat influenza, demam,
amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, batul,
sakit kuning, busung air, radang ginjal, bisul, kurang darah, radang Rahim, dan
keputihan.
Gambar :
v.
Tembelekan
Nama
ilmiah : Lantana camara Linn.
Nama
daerah : Kamanco (Madura) ; bunag
pagar (Sumatera)
Ciri
umum : Kulit batang berwarna
coklat dengan permukaan kasar. Daun berwarna hijau berbentuk oval dengan
pinggir daun bergerigi. Permukaan daun kasar karena terdapat bulu. Kedudukan
daun berhadapan dan tulang daun menyirip. Memiliki bunga yang bersifat rasemos
dan memiliki warna beraneka ragam, putih, merah muda, jingga, kuning. Dengan
demikian tanaman ini memiliki nilai estika yg dapat di gunakan sebagai tanaman
hias. Di beberapa negara tanaman ini sudah banyak di hibridakan sebagai tanaman
hias. Memiliki buah seperti buah buni. Bewarna hijau dan bila telah matang
berwarna hitam. Tanaman ini dapat dikembang biakkan melalui biji dan stek.
Bagian
digunakan : Daun, Akar, dan Bunga
Khasiat : obat influenza, TBC,
rematik, keputihan, batuk darah, sakit kulit, bisul, bengkak, gatal- gatal,
panas tinggi, asma, dan memar
Gambar :
w.
Ubi Kayu
Nama
ilmiah : Manihot esculenta Crautz
Nama
daerah : singkong (Indonesia) ;
sela sawi (Bali); kasapen (Sunda)
Ciri
umum : Mempunyai sistem
perakaran serabut yang terspesialisasi, yaitu akar yang dapat berubah bentuk
kaarena berbeda dengan fungsi asal. Akar berwarna putih kekuningan, panjang
akar 30cm, panjang rambut akar 50cm, termasuk tumbuhan
dikotil, akar menggembung berisi cadangan makanan. Permukaan batang berwarna
coklat, dalam batang berwarna putih kekuning-kuningan, memiliki diameter
selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas. Permukaan daun rata, tulang daun menjari,
jenis daun tunggal, bentuk daun
lingkaran, daun berwarna hijau (berklorofil), tangkai daun berwarna
merah, ujung daun lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan. Bunga
berukuran sangat kecil, berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah berwarna hijau
dan berukuran lebih besar dari ukuran bunga, bunga tidak memiliki alat kelamin
jantan maupun betina. Umbi memiliki diameter 2-5cm, panjang 20-60cm,
daging umbi berwarna putih/ kekuning-kuningan, kulit umbi berwarna
coklat, dagingnya bergetah.
Bagian
digunakan : Daun, kulit batang, batang,
dan buah ubi.
Khasiat : obat rematik, demam, sakit
kepala, diare, cacingan, mata kabur, nafsu makan berkurang, luka bernanah, dan
luka kena panas
Gambar :
x.
Vanili
Nama
ilmiah : Vanilla planifolia
Andrew
Nama
daerah : panili (Sunda dan Jawa)
Ciri
umum : Tanaman ini mempunyai 2
macam akar yang akan keluar dari setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut
dengan akar gantung dan kedua adalah akar yang tersusun didalam tanah. Tanaman
panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan berbuku,
dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2 cm, berbatang
gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta
tumbuh melekat pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas
atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk
cabang baru. Tamaman pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk
oblong – elliptis hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak
bundar. Daunnya berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10
sampai 22,5 cm dan lebar 5 sampai 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun
tidak jelas, dan nanti tampak jelas daun menguning atau pada saat daun sudah
tua. Bentuk bunga kelihatan seperti terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan,
dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang.
Buah panili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis,berdaging,
bersiku tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan
tebal 12 – 14 mm.
Bagian
digunakan : Buah kering
Khasiat : obat pusing
Gambar :
y.
Wijayakususma
Nama
ilmiah : Hylocereus undatus
Nama
daerah : wijayakusuma, buah naga,
pitaya
Ciri
umum : Batang tanaman Wijaya
Kusuma terbentuk dari helaian daun yang mengecil dan mengeras. Disaat tanaman
ini masih muda warna daunnya kuning lembut. Daunnya berupa helaian daun pipih
yang keras berwarna hijau berbentuk memanjang dan mengecil pada ujungnya dengan
tepi yang bergelombang dan permukaan daun yang halus serta tidak berduri. Tunas
bunga Wijaya Kusuma akan muncul pada gelombang daun, berupa kuncup yang makin
lama makin panjang tangkai bunganya hingga bunga itu menjuntai ke bawah.
Tangkai dan kuncup bunga biasanya berwarna merah muda tetapi bunganya sendiri
berwarna putih. Bunga ini dapat tumbuh baik ditempat yang terlindung dari
sengatan sinar matahari atau pada iklim yang tidak terlalu panas
Bagian
digunakan : Batang , dan, bunga
Khasiat : sebagai obat batuk,
antiradang dan antibengkak
Gambar :
z.
Wortel
Nama
ilmiah : Daucus carota Linn.
Nama
daerah : Wortol (Sunda) ; ortel
(Madura)
Ciri
umum : Daun wortel bersifat
majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset
(garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang berukuran agak
panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan
helaian daun lemas dan tipis. Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga
hampir tidak nampak, batang bulat, tidakberkayu, agak keras, dan berdiameter
kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang
tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran
panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang. Tanaman wortel memiliki sistem
perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan
mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.
Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai
diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang
yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal
sebagai “Umbi Wortel”. Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman,
berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat.
Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada
bidang yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan
menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu. Wortel
merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh
sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan
berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang. Warna umbi
kuning kemerah-merahan
Bagian
digunakan : Umbi
Khasiat : mencegah kanker, menurunkan
koresterol, mengatasi rabun senja, pandangan buram, mata minus, hipertensi,
sembelit, radang kulit, campak, pbat kejang jantung, eksim, dan cacing kremi.
Gambar :
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Tanaman obat-obatan tradisional
adalah tanaman yang dapat dipergunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam
maupun tumbuh secara liar. Adapun manfaat dari Tanaman Obat antara lain :
1.
Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat
tradisional dalam menunjang kesehatan telah terbukti secara empirik,
penggunaannya pun terdiri dari berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan
orang lanjut usia.
2.
Memperbaiki status gizi masyarakat.
Banyak tanaman apotik hidup yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan
peningkatkan gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran,
buah-buahan sehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.
3.
Menghijaukan lingkungan,meningkatkan
penanaman apotik hidup salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat
tinggal.
4.
Meningkatkan pendapatan masyarakat.
Penjualan hasil tanaman akan menambah penghasilan keluarga.
Beberapa tanaman obat yang ada
disekitar kita antara lain, alang- alang, ajeran, bandotan, ceremai, daun
jintan, ekor kucing, ginje, iler, kumis kucing, kelor, lidah buaya, melati,
nanas, pegagan, patikan kerbau, pecut kuda, rumput mutiara, sambung nyawa,
seledri, tanduk rusa, tapak liman, tembelekan, ubi kayu, vanili, wijayakusuma,
wortel, dan massih banyak lagi.
3.2 SARAN
Mudah – mudahan dengan adanya makalah ini, semua orang dapat terbantu dalam mengenali Tanaman obat, dan memanfaatkannya
tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Kami juga memerlukan banyak kritik
dan saran dari berbagai kalangan demi sempurnanya paper ini.