Kamis, 21 Mei 2015



TANAMAN OBAT













 











Nama            : Ni Luh Dhian Prajayanti Kusuma
No Absen     : 27
Kelas            : X1













 











DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 1 SEIRIT
TAHUN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karuniannya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul  “TANAMAN OBAT”. Makalah ini dibuat dari berbagai sumber sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya . Tidak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyakknya kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan memotivasi saya untuk menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih  banyak kekurangan pada makalah ini, Oleh karena itu saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
            Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada kesalahan kata. Semoga, makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.



                                                                                    Temukus, 18 Mei 2015



                                                                                                    Penulis                    


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang................................................................................................ 1
1.2  Rumusan masalah........................................................................................... 1
1.3  Tujuan penulisan............................................................................................. 2
1.4  Metode Penulisan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Tanaman Obat.............................................................................. 3
2.2  Manfaat Tanaman Obat.................................................................................. 3
2.3  Tanaman Obat yang Ada disekitar Kita......................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan...................................................................................................... 28
3.2  Saran................................................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA
                                                                                                                          
.













BAB I PENDAHULUAN


1.1.LATAR BELAKANG

Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat yang lebih ampuh daripada obat-obat dokter. Namun, karena perkembangan jaman dan semakin meningkatnya pengetahuan manusia tentang farmakologi dan ilmu kedokteran, banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional yang banyak belum bisa dibuktikan secara laboratorium.
Seiring berjalannya waktu, kehidupan berubah. Dengan adanya krisis moneter, masyarakat terdorong kembali menggunakan obat-obat tradisional yang boleh dikatakan bebas dari komponen impor, terutama bebas dari bahan-bahan kimia yang kemungkinan dapat berakibat fatal bagi kesehatan tubuh.
Karena dengan perkembangan teknologi pula, semakin banyak tanaman obat tradisional yang telah bisa dibuktikan khasiatnya secara laboratorium dan dijamin aman untuk dikonsumsi dan bisa menyembuhkan penyakit tanpa menimbulkan efek samping.
Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, diantaranya adalah bagian buah, batang, daun, dan akar atau umbi. Oleh karena pentingnya tanaman-tanaman obat tersebut maka perlu kita mempelajarinya dengan baik sehingga dapat berdaya guna bagi kita.

1.2.RUMUSAN MASALAH
a.       Apa pengertian Tanaman Obat?
b.      Apa saja manfaat Tanaman Obat?
c.       Apa saja Tanaman Obat yang ada di sekitar kita?



1.3.TUJUAN
a.       Untuk mengetahui pengertian Tanaman Obat
b.      Untuk mengetahui manfaat  Tanaman Obat
c.       Untuk mengetahui Tanaman Obat yang ada di sekitar kita

1.4.METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan dan penelusuran internet.


BAB II PEMBAHASAN

2.1.PENGERTIAN TANAMAN OBAT
Tanaman obat-obatan tradisional adalah tanaman yang dapat dipergunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tanaman tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diramu dan disajikan sebagai obat guna penyembuhan penyakit. Pada umumnya yang dimaksud dengan obat tradisionaladalah ramuan dari tumbu-tumbuhan yang berkhasiat obat. Tumbuhan obat adalahsalah satu bahan utama produk-produk jamu.
Kartasapoetra (1992 : 3) menyatakan bahwa: “Tanaman obat adalah bahan yang berasal dari tanaman yang masihsederhana, murni, belum tercampur atau belum diolah”.
Sedangkan Siswanto(1997:3) menyebutkan tumbuhan obat adalah: “Tanaman atau bagian tanaman yangdigunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu, tanaman atau bagian tanamanyang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat”.Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak  tumbuhan tersebut digunakan sebagai obat. Tanaman obat adalah obat tradisional yang berasaldari tanaman-tanaman yang mempunyai khasiat ssebagai obat atau diperkirakan mempunyai khasiat sebagai obat.
Dan menurut Wikipedia adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui berdasarkan pengamatan manusia memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan jamur.

2.2.MANFAAT TANAMAN OBAT
Banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya tanaman obat. Tanaman obat dapat dibudidayakan berbagai jenis tanaman seperti,tanaman obat-obatan, tanaman hias seperti bunga dan berbagai jenis sayur mayur dan tanaman buah-buahan. Bahkan tanaman obat-obatan dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional bagi masyarakat.
Meskipun kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang pesat, namun penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional oleh masyarakat terus meningkat dan perkembangannya terus semakin maju. Hal ini dapat dilihat terutama dengan semakin banyaknya obat tradisional dan jamu-jamu yang beredar di masyarakat yang diolah oleh industri-industri. Menurut Surpiono,(1997:19) ada beberapa manfaat tumbuhan obat seperti:
1.      Menjaga kesehatan.Fakta keampuhan obat tradisional dalam menunjang kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannya pun terdiri dari berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjut usia.
2.      Memperbaiki status gizi masyarakat. Banyak tanaman apotik hidup yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan sehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.
3.      Menghijaukan lingkungan,meningkatkan penanaman apotik hidup salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.
4.      Meningkatkan pendapatan masyarakat. Penjualan hasil tanamanakan menambah penghasilan keluarga.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tumbuhan pekarangan rumah selain dapat digunakan untuk peningkatan gizi keluarga, juga sebagai pelestarian lingkungan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk itu pembudidayaan tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat perlu dilestarikan dengan baik.Tanaman obat yang ditanam di pekarangan rumah penduduk memiliki banyak manfaatnya, selain dapat dijadikan sebagai obat tradisional yang diramu dan dibuatsebagai obat, tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan  keluarga.

2.3.TANAMAN OBAT YANG ADA DISEKITAR KITA
a.       Alang –alang
Nama ilmiah          : Imperata cylindrical
Nama Daerah        : Naleueng lakoe (Aceh), Jih (Gayo), Rih (Batak), Oo (Nias), Lalang (Bali), Eurih (Sunda)
Ciri umum             : merupakan herba berbentuk rumput dengan tinggi 30-180 cm. batang berbentuk rimpang yang tumbuh merayap di bawah tanah. Batang tegaknya membentuk satu perbungaan yang padat. Buku-buku berambut jarang. Daun tunggal, tumbuh tegak dengan pangkal saling menutup. Daun berbetuk seperti pita, permukaannya kasar, berambut jarang, dan bagian ujungnya runcing tajam.
Bagian digunakan : akar (rimpang)
Khasiat                  : Penurun panas, penenang saraf, penyejuk (astringen)
Gambar                 :
 Description: alang-alang
b.      Ajeran
Nama ilmiah          :   Bidens pilosan Linn.
Nama daerah         : Ajeran, hareuga (Sunda); jaringan, ketul (Jawa)
Ciri umum             : Batang dan tangkai berkayu, lunak, mengandung air, Batangnya berbentuk 4 sudut (quadrangular), berambut atau sebagian berambut. Majemuk menyirip, memiliki anak daun 3-5 lembar dengan pinggiran daun bergigi, Tangkai daun terlihat agak bersayap. Kelopak bunga berwarna putih dengan benangsari kuning. Biji Memanjang ramping berwarna hitam.
Bagian digunakan : Seluruh bagian tanaman
Khasiat                  : melancarkan peredaran darah, mengobati rematik, sakit gigi, usus buntu, wasir, pilek, dan sakit mata
Gambar                 :
Description: ajeran
c.       Bandotan
Nama ilmiah          : Ageratum conyzoides L.
Nama daerah         : Bandotan (Sumatra); Tempuyak (Jawa), Sopi (Sulawesi)
Ciri umum             : Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan dan bersilang (composite), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1 – 10 cm, lebar 0,5 – 6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warna hijau. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar.  Kecil, berwarna putih keunguan. Bunga majemuk berkumpul 3 atau lebih, berbentuk malai rata yang keluar dari ujung tangkai, warnanya putih. Panjang bonggol bunga 6 – 8 mm, dengan tangkai yang berambut.  Buahnya berwarna hitam dan bentuknya kecil. Tinggi : ±30 – 90 cm dan bercabang. Tumbuh di ketinggian 1 sampai 2100 meter di permukaan laut. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air.
Bagian digunakan : herba dan akar
Khasiat                  : meghentikan pendarahan, peluruh haid, peluruh kencing, dan peluruh kentut
Gambar                 :
Description: babadotan
d.      Ceremai
Nama ilmiah          : Phyllanthus acidus (L.)
Nama daerah         : Cerme (Sunda); careme (Madura)
Ciri umum             : Pohon kecil, tinggi sampai 10 m kadang lebih, percabangan banyak, dan kulit kayu tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 cm hingga 7 cm, lebar 1,5 cm hingga 4 cm. Warna hijau muda.
Bagian digunakan : Daun, Kulit akar, dan Biji
Khasiat                  : mengobati batuk berdahak, menguruskan badan, muak, kanker, dan sariawan

Gambar                 :
Description: cermai
e.       Daun Jintan
Nama ilmiah          : Coleus amboinicus Lour
Nama daerah         : Jintan (Indonesia); daun jinten (Jawa), iwak (Bali)
Ciri umum             : Daun Jinten termasuk family Labiatae. Merupakan tumbuhan perdu yang batangnya tebal, lunak dan agak berkayu. Tanaman ini bercabang-cabang dengan tinggi sampai 1meter. Batangnya beruas-ruas dan ruas yang menyentuh tanah akan keluar akar. Daun tunggal, tebal berdaging, letakya berhadapan, bertangkai, berbentuk bundar telur dengan ujung runcing, tepi daun bergerigi. Tulang daun menonjol seperti jala. Daun Jinten berbau harum jika diremas.
Bagian digunakan : Daun
Khasiat                  : menghentikan pendarahan, melancarkan peredaran darah, mengobati batuk, perut kembung, sakit kepala, dan demam
Gambar                 :
Description: jintan
f.       Ekor Kucing
Nama ilmiah          : Acalypha hispida Burm. F.
Nama daerah         : Buntut kucing (Sunda); ikut lutung (Bali); lofoti (Ternate)
Ciri umum             : Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat panjang berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih kotor. Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.
Bagian digunakan : Bunga dan Daun
Khasiat                  : mengobati  batuk darah, disentri, sariawan, luka berdarah, radang usus , dan luka bakar
Gambar                 :
Description: ekor kucing
g.      Ginje
Nama ilmiah          : Thevetia peruviana
Nama daerah         : Ginji, ghinje, bunga terompet, oleander kuning
Ciri umum             : Tanaman semak, semusim, tinggi lebih kurang 1,7 meter. Batang berkayu, beralur, beruas, bercabang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk menjari, tepi bergerigi, pangkal dan ujung runcing, panjang 4-12 cm, lebar 5-14 cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, mahkota bentuk ginjal, warna kuning kemerahan. Buah kotak, beruang dua sampai empat, diameter lebih kurang 7,5 mm, warna cokelat kehitaman.
Bagian digunakan : Daun
Khasiat                  : antibengkak, mengobati infeksi kulit
Gambar                 :
Description: ginje
h.      Iler
Nama ilmiah          : Coleus atropurpureus
Nama daerah         : Kentangan (Jawa), Jawer kotok (Sunda)
Ciri umum             : Tanaman ini biasa juga di sebut dengan istilah Miana, Jawer Kotok, Kentangan, Ati-ati. Yang berkhasiat untuk pengobatan adalah bagian daunnya yang berwarna merah kehitaman. Sedang iler yang daunnya berwarna-warni tidak berkhasiat untuk pengobatan,sekedar untuk tanaman hias saja. Bentuk daun iler ini bulat meruncing di ujungnya dan di bagian tepinya bergerigi.Bunganya berwarna putih keunguan. Bila dirasakan, tumbuhan ini agak pahit tapi baunya harum. Tanaman semak ini bisa setinggi orang dewasa. Batangnya segi empat dan lunak sehingga gampang patah. Batang yang patah itu bisa di tancapkan untuk memperoleh tanaman iler yang baru lagi.
Bagian digunakan : Daun dan akar
Khasiat                  : Ambeien, diabetes mellitus, demam, diare, dan bisul
Gambar                 :
Description: khasiat-tanaman-jawer-kotok
i.        Kumis kucing
Nama ilmiah          : Orthosiphon aristatus (BI.)
Nama daerah         : Bunga laba-laba (Jawa), Kumis Ucing (Sunda)
Ciri umum             : Berbentuk semak, batangnya basah, tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Daun tunggal, bundar telur lonjong, lanset atau belah ketupat, berbulu halus, pinggir bergerigi kasar tak teratur, kedua permukaan berbintik-bintik karena ada kelenjar minyak atsiri. Bunga berupa tandan yang keluar di ujung cabang, wama ungu pucat atau putih (ada yang warna biru dan putih), benang sari lebih panjang dari tabung bunga. Buah geluk wama coklat gelap. Tumbuah di dataran rendah dan daerah ketinggian sedang.
Bagian digunakan : seluruh tumbuhan, baik dalam keadaan basah maupun kering
Khasiat                  : mengobati infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, kencing batu, encok, dan peluruh air seni
Gambar                 :
Description: kumis-kucing
j.        Kelor
Nama ilmiah          : Moringa oleifera Lamk
Nama daerah         : kerol (Buru); kelo (gorontalo), kelor (indonesia)
Ciri umum             : berupa pohon kecil dengan tinggi 3-10 meter. Daunnya berwarna hijau pucat mirip ganda dengan anak daun menyirip ganjil dan helaian daunnya berbentuk bulat telur.
Bagian digunakan : Daun, Akar, dan Biji
Khasiat                  : mengobati sakit kuning, rematik, encok, pegal linu, rabun ayam, dan sakit mata
Gambar                 :
Description: 02567940d1a81f12ce6cb7f6984272ab
k.      Lidah Buaya
Nama ilmiah          : Aloe vera Linn.
Nama daerah         : Lidah buaya (Melayu) ; Ilat Buaya (Jawa) ; Letah Buaya (Sunda).
Ciri umum             : Berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. daun tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifatsukulen (banyak mengandung air), dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) sebagai bahan baku obat. Lendir ini mendominasi isi daun. Bunga lidah buaya berwama kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Akar tanaman lidah buaya berupa akar serabut yang pendek dan berada di sekitar permukaan tanah. Panjang akar berkisar antara 50 cm — 100 cm.
Bagian digunakan : daun, bunga, dan akar
Khasiat                  : mengobati sakit kepala, sembelit, kejang pada anak, batuk rejan, wasir, kencing manis, dan luka bakar
Gambar                 :
Description: lidah buaya
l.        Melati
Nama ilmiah          : Jasminum sambac Ait
Nama daerah         : Melur, menur (Jawa) ; Malati (Sunda) ; Menuh (Bali)
Ciri umum             : Batangnya berkayu dengan tinggi kurang dari 5 meter. Batangnya sedikit berbulu halus dan jarang. Memiliki akar tunggang yang dapat menopang tanaman yang dapat tumbuh hingga ketinggian 5 M. Dengan daun majemuk menyirip. bunga majemuk, memilki ibu tangkai bunga yang keluar dari ketiak daun. Susunan bunganya menyirip dan berhadapan. Bagian-bagian bunganya terdiri dari tangkai anak bunga yang di ujungnya terdapat daun pelindung berbentuk benang berjumlah 7 helai, disambung dengan tangkai bunga. Saat mekar bunga yang memilki 7 mahkota berlapis-lapis ini akan berbentuk datar sehingga pada bunga jenis ini tidak ditemukan kelopak bunga.
Bagian digunakan : Akar, Daun, Bunga
Khasiat                  : mengobati sakit mata, sesak napas, dan sakit kepala
Gambar                 :
Description: melati

m.    Nanas
Nama ilmiah          : Ananas comosus (L.)
Nama daerah         : Anes (Aceh) ; hanas (Batak) ; Ganas (Sunda) ; Lanas, nanas (Madura)
Ciri umum             : Batang pendek tertutup oleh daun-daun dan akarnya. Batang berbentuk gada panjangnya kira-kira 20-30 cm, dengan diameter bagian bawah berkisar antara 2-3,5 cm, dibagian tengah antara 5,5-6,5 cm dan dibagian atas tampak lebih kecil. Daun nenas berbentuk memanjang dan sempit. Ujung daun memanjang dan runcing, permukaan atas daun berwarna hijau tua, merah tua, bergaris atau cokelat kemerahan, tergantung pada varietasnya, sedangkan permukaan bagian bawah daun berwarna keperakan karena adanya trikoma dalam jumlah yang besar. Akar nenas bersifat serabut, dangkal dan tersebar luas. Nenas mempunyai rangkaian bunga majemuk pada batang bagian ujungnya. Bunga bersifat hermaprodit berjumlah 100-200, masing-masing berkedudukan di ketiak daun pelindung. Buah nenas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100-200 bunga. Buah terbentuk melalui proses partenokapri. Bentuk buah seperti sebuah gada besar, bulat panjang atau bulat telur.
Bagian digunakan : Buah dan Daun
Khasiat                  : obat sembelit, radang tenggorokan, beri-beri, keseleo, bengkak terpukul, meurunkan berat badan, darah mudah menggumpal, cacingan, dan menghambat pertumbuhan tumor.
Gambar                 :
Description: NANAS
n.      Pegagan
Nama ilmiah          : Centella asiatica (Linn.)
Nama daerah         : Daun kaki kuda (indonesia) ; antanan gede (Sunda)
Ciri umum             : Buah berukuran kecil, berbentuk lonjong dengan ukuran 2-2,5 mm. Buah biasanya mengeluarkan aroma wangi, namun rasanya pahit. Bunga pegagan tersusun dalam sebuah karangan seperti payung. Bunga muncul dari ketiak daun.Tangkai bunga sangat pendek, hanya berukuran 5 mm- 50 mm. memiliki helaian daun yang bentuknya menyerupai ginjal atau kaki kuda, sehingga tidak heran ada yang menamakannya daun tapak kuda. Helaian daun pegagan merupakan daun tunggal yang memiliki tangkai panjang.Pinggir daun bergerigi dengan penampang 1-7 cm. memiliki rimpang pendek yang merupakanperwujudan batang sekaligus sebagai sarana penyimpan makanan yang berada di dalam tanah.Selain itu, pegagan juga memiliki stolon-stolon yang merayap dengan panjang 10-80 cm. Akar muncul pada setiap bonggol stolon. Bagian tersebut selanjutnya akan berkembang menjadi tanaman baru. Hal itu ditandai dengan terbentuknya rimpang dan munculnya daun pada bagian yang sama.
Bagian digunakan : Seluruh Tanaman
Khasiat                  : mengobati hepatitis, lepra, campak, demam, amandel, dan sakit tenggorokan
Gambar                 :
Description: OPHIOGO
o.      Patikan Kerbau
Nama ilmiah          : Euphorbia hirta Linn.
Nama daerah         : gendong anak, gelang susu (jakarta) ; patikan kebo (jawa)
Ciri umum             : Memiliki sistem perakaran tunggang. Akar Patikan kebo memiliki banyak cabang- cabang akar, memiliki banyak rambut-rambut atau bulu-bulu halus. Batang patikan kebo berbentuk bulat silinde, memiliki warna merah sedikit keungu-unguan. Daun patikan kebo termasuk kedalam golongan daun tunggal dengan duduk daun saling berseberangan satu daun dengan daun lainnya. Panjang daun berkisar antara 0.5-5 cm. Warna daunya hijau bercak ungu. Bunga patikan kebo tergolong kedalam bunga majemuk.  Buah Patikan kebo memiliki bentuk seperti kapsul, memiliki 3 tonjololan bulat, ditumbuhi rambut-rambut halus atau bulu-bulu halus, tumbuh bersama dengan bunganya yang muncul di ketiak daun sama seperti daunnya. Bijinya memiliki warna kecoklat-coklatan, berbentuk bulat, tidak memiliki rambut-rambut atau bulu-bulu halus diseluruh permukaan bijinya.
Bagian digunakan : Daun
Khasiat                  : mengobati radang tengorokan, asma, disentri, radang peut, diare, kencing darah, payudara bengkak, dan eksim
Gambar                 :
Description: patikankebo2
p.      Pecut Kuda
Nama ilmiah          : Stachytarpheta jamaicensis (l.)
Nama daerah         : Pecut Kuda (indonesia) ; jarongan, jarong lalaki, remek getih
Ciri umum             : Terna tahunan, tumbuh tegak, tinggi ± 50 cm, tumbuh liar di sisi jalan daerah pinggir kota, tanah kosong yang tidak terawat. Daun letak berhadapan, bentuk bulat telur, tepi bergerigi, tidak berambut. Bunga duduk tanpa tangkai pada bulir-buhr yang berbentuk seperti pecut, panjang ± 4-20 cm. Bunga mekar tidak berbarengan, kecil-kecil warna ungu, putih. Stachytarpheta indica Vahl, lebih tinggi dapat mencapai 1 – 2 m, dipelihara sebagai tanaman pagar hidup, mempunyai khasiat obat yang sama.
Bagian digunakan : Seluruh bagian herba kering
Khasiat                  :  obat infeksi, batu ginjal, rematik, hepatitis A, sakit tenggorokan, dan keputihan
Gambar                 :
Description: PECUT KUDA
q.      Rumput Mutiara
Nama ilmiah          : Hedyotis corymbosa (L.)
Nama daerah         : Rumput siku-siku (Indonesia) ; katepan (Jawa) ; pengka (Makassar)
Ciri umum             : tumbuh liar di pinggir selokan-selokan dan tempat berairan atau lembap. Memiliki cabang-cabang yang banyak, tumbuh bergerombol, batangnya bersegi-segi dan aga rapuh, letak daunnya berhadapan, runcing dibagian ujung memiliki rambut halus.
Bagian digunakan : Seluruh bagian tanaman
Khasiat                  :  Obat tonsilis, gondongan, radang panggul, kanker lambung, kanker payudara, bisul, infeksi saluran kemih, dan borok.
Gambar                 :
Description: Manfaat Rumput Mutiara
r.        Sambung Nyawa
Nama ilmiah          : Gynura procumbens (Lour.)
Nama daerah         : Daun dewa , beluntas china (Melayu) ; ngokilo (Jawa)
Ciri umum             : Berbentuk perdu tegak bila masih muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau aromatis. Batangnya segi empat beruas-ruas, panjang ruas dari pangkal sampai ke ujung semakin pendek, ruas berwarna hijau dengan bercak ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai daun panjang ½-3 ½ cm, helaian daun panjang 3 ½-12 ½ cm, lebar 1- 5 ½ cm. Helaian daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda dan mengkilat. Kedua permukaan daun berambut pendek. Tulang daun menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap pangkal ruas terdapat tunas kecil berwarna hijau kekuningan. Tumbuhan ini mempunyai bunga bongkol, di dalam bongkol terdapat bunga tabung berwarna kuning oranye coklat kemerahan panjang 1-1 ½ cm, berbau tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya mempunyai banyak sel kelenjar minyak
Bagian digunakan : Batang, Daun, Pohon dan umbi
Khasiat                  : obat ginjal, disentri, infeksi erongkongan, menghentikan pendarahan, gigitan binatang berbisa, menghilangkan bekuan darah,  pembengkakan, patah tulang, menurunkan demam, dan mengatasi tidak datang haid.
Gambar                 :
Description: sambung-nyawa1-300x225
s.       Seledri
Nama ilmiah          :  Apium graveolens Linn.
Nama daerah         : sledri (Jawa) ; saledri (Sunda)
Ciri umum             : Akar tunggang dan memiliki serabut akar yang menyebar kesamping. Batang tidak berkayu, memiliki bentuk bersegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, dan berwarna hijau. Daun majemuk menyirip ganjil dengan anak daun 7 helai. Bunga majemuk berbentuk payung berjumlah 8-12 buah kecil-kecil berwarna putih tumbuh dipucuk tanaman tua. Buah tanaman seledri berbentuk bulatan kecil hijau sebagai buah muda, setelah tua buah berubah warna menjadi coklat muda.
Bagian digunakan : Batang dan Daun
Khasiat                  : obat hipertensi, sakit mata, masuk angina, mual, dan rematik.
Gambar                 :
Description: seledri
t.        Tanduk Rusa
Nama ilmiah          : Pilatycerium coronarium
Nama daerah         : daun tanduk rusa; simbar menjangan ( Jawa, Bali) ; paku uncal (Sunda)
Ciri umum             : Permukaan daunnya mirip kulit rusa yaitu kasar, daun tanduk rusa menjuntai ke bawah bercabang-cabang menyerupai tanduk binatang rusa yang terbalik. Pada dasarnya tanduk rusa merupakan tumbuhan tegak yang menempel pada inang dengan pokok penumpu berupa akar dan rimpang. Batang membentuk bungkah kool berwarna coklat dan jutaian helaian daun berwarna hijau. Tempat hidup yang disukai oleh tanduk rusa adalah tempat yang tidak langsung memperoleh sinar matahari. Untuk cara pengembangbiakan tanduk rusa bisa dilakukan dengan cara spora atau dengan memindahkan akar rimpangnya.
Bagian digunakan : Daun
Khasiat                  : Mengatasi demam, radang Rahim luar, haid tidak teratur, bisul dan abses
Gambar                 :
Description: TANDUK RUSA
u.      Tapak Liman
Nama ilmiah          : Elephantopus scaber (L.)
Nama daerah         : Tutup bumi (Sumatera) ; Tapak tanagn (Madura)
Ciri umum             : Batang pendek dan kaku, tinggi 30-60cm, dan berambut kasar. Daun tunggal berkumpul pada pemukaan tanah membentuk roset akar. Daun berbentuk jorong, tepi melekuk dan bergerigi tumpul, ujung tumpul, permukaan berambut kasar, perulangan menyirip, warnanya hijau tua,  Panjang 10-18 cm, lebar 3-5cm. Tangkai bunga keluar dari tengah-tengah roset dengan tinggi 60-75 cm . Batang tangkai bunga kaku  dan liat, berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun pada tangkai bunga kecil, letaknya jarang, panjang 3-9 cm, lebar 1-3cm. bunga majemuk berbentuk bongkol, letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul satu siang, dan menutup kembali pada sore hari. buah berupa buah longkah yang besar, berambut, berwarna hitam. akarnya tunggang yang besar, warnanya putih.
Bagian digunakan : Seluruh bagian tanaman
Khasiat                  : obat influenza, demam, amandel, radang tenggorokan, radang mata, disentri, diare, gigitan ular, batul, sakit kuning, busung air, radang ginjal, bisul, kurang darah, radang Rahim, dan keputihan.
Gambar                 :
Description: tapak-limaN
v.      Tembelekan
Nama ilmiah          : Lantana camara Linn.
Nama daerah         : Kamanco (Madura) ; bunag pagar (Sumatera)
Ciri umum             : Kulit batang berwarna coklat dengan permukaan kasar. Daun berwarna hijau berbentuk oval dengan pinggir daun bergerigi. Permukaan daun kasar karena terdapat bulu. Kedudukan daun berhadapan dan tulang daun menyirip. Memiliki bunga yang bersifat rasemos dan memiliki warna beraneka ragam, putih, merah muda, jingga, kuning. Dengan demikian tanaman ini memiliki nilai estika yg dapat di gunakan sebagai tanaman hias. Di beberapa negara tanaman ini sudah banyak di hibridakan sebagai tanaman hias. Memiliki buah seperti buah buni. Bewarna hijau dan bila telah matang berwarna hitam. Tanaman ini dapat dikembang biakkan melalui biji dan stek.
Bagian digunakan : Daun, Akar, dan Bunga
Khasiat                  : obat influenza, TBC, rematik, keputihan, batuk darah, sakit kulit, bisul, bengkak, gatal- gatal, panas tinggi, asma, dan memar
Gambar                 :
Description: TEMBELEKAN
w.    Ubi Kayu
Nama ilmiah          : Manihot esculenta Crautz
Nama daerah         : singkong (Indonesia) ; sela sawi (Bali); kasapen (Sunda)
Ciri umum             : Mempunyai sistem perakaran serabut yang terspesialisasi, yaitu akar yang dapat berubah bentuk kaarena berbeda dengan fungsi asal. Akar berwarna putih kekuningan, panjang akar  30cm,  panjang rambut akar 50cm, termasuk tumbuhan dikotil, akar menggembung berisi cadangan makanan. Permukaan batang berwarna coklat, dalam batang berwarna putih kekuning-kuningan, memiliki diameter selebar 2-4cm, batangnya beruas-ruas. Permukaan daun rata, tulang daun menjari, jenis daun tunggal, bentuk daun  lingkaran, daun berwarna hijau (berklorofil), tangkai daun berwarna merah, ujung daun lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan. Bunga berukuran sangat kecil, berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah berwarna hijau dan berukuran lebih besar dari ukuran bunga, bunga tidak memiliki alat kelamin jantan maupun betina. Umbi memiliki diameter 2-5cm, panjang  20-60cm,  daging umbi berwarna putih/ kekuning-kuningan, kulit umbi berwarna coklat, dagingnya bergetah.
Bagian digunakan : Daun, kulit batang, batang, dan buah ubi.
Khasiat                  : obat rematik, demam, sakit kepala, diare, cacingan, mata kabur, nafsu makan berkurang, luka bernanah, dan luka kena panas
Gambar                 :
Description: ubi kayu
x.      Vanili
Nama ilmiah          : Vanilla planifolia Andrew
Nama daerah         : panili (Sunda dan Jawa)
Ciri umum             : Tanaman ini mempunyai 2 macam akar yang akan keluar dari setiap ruas batang, pertama yang biasa disebut dengan akar gantung dan kedua adalah akar yang tersusun didalam tanah. Tanaman panili mempunyai batang yang berbentuk silinder, beruas – ruas dan berbuku, dengan panjang ruas 5 sampai 15 cm dan berdiameter 1 sampai 2 cm, berbatang gemuk, bersifat succulent atau berair, agak lunak dan berwarna hijau, serta tumbuh melekat pada pohon dengan kecenderungan selalu merambat tegak keatas atau sepanjang penunjangnya, kecuali bila ujungnya dipangkas akan membentuk cabang baru. Tamaman pinili berdaun tunggal, pipih, berdaging, dan berbentuk oblong – elliptis hingga langset, dengan ujung lancip dan pangkalnya agak bundar. Daunnya berwarna hijau tua, besar, datar serta liat, dengan panjang 10 sampai 22,5 cm dan lebar 5 sampai 7 cm. Pada waktu daun masih muda, tulang daun tidak jelas, dan nanti tampak jelas daun menguning atau pada saat daun sudah tua. Bentuk bunga kelihatan seperti terompet ,berwarna putih kehijau – hijauan, dan keluar dari ketiak daun ( tunas ketiak ) pada bagaian atas dari batang. Buah panili termasuk buah polong yang lunak, bergaris – garis,berdaging, bersiku tiga dan lurus memanjang, dengan panjang kurang lebih 12 – 25 cm dan tebal 12 – 14 mm.
Bagian digunakan : Buah kering
Khasiat                  : obat pusing
Gambar                 :
Description: vanilli
y.      Wijayakususma
Nama ilmiah          : Hylocereus undatus
Nama daerah         : wijayakusuma, buah naga, pitaya
Ciri umum             : Batang tanaman Wijaya Kusuma terbentuk dari helaian daun yang mengecil dan mengeras. Disaat tanaman ini masih muda warna daunnya kuning lembut. Daunnya berupa helaian daun pipih yang keras berwarna hijau berbentuk memanjang dan mengecil pada ujungnya dengan tepi yang bergelombang dan permukaan daun yang halus serta tidak berduri. Tunas bunga Wijaya Kusuma akan muncul pada gelombang daun, berupa kuncup yang makin lama makin panjang tangkai bunganya hingga bunga itu menjuntai ke bawah. Tangkai dan kuncup bunga biasanya berwarna merah muda tetapi bunganya sendiri berwarna putih. Bunga ini dapat tumbuh baik ditempat yang terlindung dari sengatan sinar matahari atau pada iklim yang tidak terlalu panas
Bagian digunakan : Batang , dan, bunga
Khasiat                  : sebagai obat batuk, antiradang dan antibengkak
Gambar                 :
Description: wijaya kusuma
z.       Wortel
Nama ilmiah          : Daucus carota Linn.
Nama daerah         : Wortol (Sunda) ; ortel (Madura)
Ciri umum             : Daun wortel bersifat majemuk menyirip ganda dua atau tiga, anak-anak daun berbentuk lanset (garis-garis). Setiap tanaman memiliki 5-7 tangkai daun yang berukuran agak panjang. Tangkai daun kaku dan tebal dengan permukaan yang halus, sedangkan helaian daun lemas dan tipis. Batang tanaman wortel sangat pendek sehingga hampir tidak nampak, batang bulat, tidakberkayu, agak keras, dan berdiameter kecil (sekitar 1-1,5 cm). Pada umumnya batang berwarna hijau tua. Batang tanaman tidak bercabang, namun ditumbuhi oleh tangkaidaun yang berukuran panjang, sehingga kelihatan seperti bercabang. Tanaman wortel memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut. Dalam pertumbuhannya akar tunggang akan mengalami perubahan bentuk dan fungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan. Bentuk akar akan berubah menjadi besar dan bulat memanjang, hingga mencapai diameter 6 cm dan panjang sampai 30 cm, tergantung varietasnya. Akar tunggang yang telah berubah bentuk dan fungsi inilah yang sering disebut atau dikenal sebagai “Umbi Wortel”. Bunga tanaman wortel tumbuh pada ujung tanaman, berbentuk payung berganda, dan berwarna putih atau merah jambu agak pucat. Bunga memiliki tangkai yang pendek dan tebal. Kuntum-kuntum bunga terletak pada bidang yang sama. Bunga wortel yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji-biji yang berukuran kecil dan berbulu. Wortel merupakan tanaman sayuran umbi semusim, berbentuk semak yang dapat tumbuh sepanjang tahun, baik pada musim hujan maupun kemarau. Batangnya pendek dan berakar tunggang yang fungsinya berubah menjadi bulat dan memanjang. Warna umbi kuning kemerah-merahan
Bagian digunakan : Umbi
Khasiat                  : mencegah kanker, menurunkan koresterol, mengatasi rabun senja, pandangan buram, mata minus, hipertensi, sembelit, radang kulit, campak, pbat kejang jantung, eksim, dan cacing kremi.
Gambar                 :
Description: wortl



BAB III PENUTUP

3.1.      KESIMPULAN
Tanaman obat-obatan tradisional adalah tanaman yang dapat dipergunakan sebagai obat, baik yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Adapun manfaat dari Tanaman Obat antara lain :
1.      Menjaga kesehatan. Fakta keampuhan obat tradisional dalam menunjang kesehatan telah terbukti secara empirik, penggunaannya pun terdiri dari berbagai lapisan, mulai anak-anak, remaja dan orang lanjut usia.
2.      Memperbaiki status gizi masyarakat. Banyak tanaman apotik hidup yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatkan gizi,seperti: kacang, sawo dan belimbing wuluh, sayur-sayuran, buah-buahan sehingga kebutuhan vitamin akan terpenuhi.
3.      Menghijaukan lingkungan,meningkatkan penanaman apotik hidup salah satu cara untuk penghijauan lingkungan tempat tinggal.
4.      Meningkatkan pendapatan masyarakat. Penjualan hasil tanaman akan menambah penghasilan keluarga.
Beberapa tanaman obat yang ada disekitar kita antara lain, alang- alang, ajeran, bandotan, ceremai, daun jintan, ekor kucing, ginje, iler, kumis kucing, kelor, lidah buaya, melati, nanas, pegagan, patikan kerbau, pecut kuda, rumput mutiara, sambung nyawa, seledri, tanduk rusa, tapak liman, tembelekan, ubi kayu, vanili, wijayakusuma, wortel, dan massih banyak lagi.

3.2     SARAN
Mudah – mudahan dengan adanya makalah  ini, semua orang dapat terbantu dalam  mengenali Tanaman obat, dan memanfaatkannya tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Kami juga memerlukan banyak kritik dan saran dari berbagai kalangan demi sempurnanya paper ini.



DAFTAR PUSTAKA

Adminboro.Kandungan Tapak Liman Si Rumput Liar”. 06 maret 2014. http://www.jamuborobudur.com/kandungan-tapak-liman-si-rumput-liar/.
Agasiswanto, Edo. “Makalah Tumbuhan Vanili”. 16 September 2013. https://edoagasiswanto1.wordpress.com/2013/09/16/makalah-tumbuhan-vanili/.
Aisah, Annisa. “Khasiat Daun Kumis Kucing”. 11 Juni 2012. http://cirikhusus.blogspot.com/2012/06/khasiat-daun-kumis-kucing.html.
Aisah, Annisa. “Tanaman Obat Ekor Kucing”. 03 September 2012. http://cirikhusus.blogspot.com/2012/09/tanaman-obat-ekor-kucing.html.
Anonim. “Ajeran – Ciri-Ciri Tanaman Serta Khasiat Dan Manfaatnya”. 10 Desember 2014. http://www.tanobat.com/ajeran-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya.html.
Anonim. “Budidaya Seledri”. 5 November 2011. https://saranaagri.wordpress.com/2011/11/page/2/.
Anonim. “Ginje”. 15 Desember 2007. https://tanamanherbal.wordpress.com/2007/12/15/ginje/.
Anonim. “Klasifikasi Bunga Melati Berdasarkan Jenisnya”. 29 Maret 2014. http://bijibenih.com/blog/klasifikasi-bunga-melati-berdasarkan-jenisnya/.
Anonim. “Klasifikasi Jawer Kotok”. 07 September 2014. http://hidup-sehat.com/klasifikasi-jawer-kotok.
Anonim. “Manfaat dan Khasiat Rumput Mutiara Bagi Kesehatan”. 13 April 2015. http://caraobat.blogspot.com/2013/10/manfaat-dan-khasiat-rumput-mutiara-bagi-kesehatan.html.
Anonim. “Manfaat dan Khasiat Tanaman Sambung Nyawa”. 12 Agustus 2011. http://gemamedika.blogspot.com/2011/08/manfaat-dan-khasiat-tanaman-sambung.html.
Anonim. “Nanas/Ananas comosus (L.) Merr.”. 28 Februari 2011. https://buahbuahku.wordpress.com/2011/02/28/nanasananas-comosus-l-merr/.
Anonim. “Pegagan / Daun Kaki Kuda, Ciri-Ciri Tanaman, Manfaat Dan Khasiatnya”. 03 Desember 2014.  http://www.tanobat.com/pegagan-ciri-ciri-tanaman-manfaat-dan-khasiatnya.html.
Anonim. “The Miracle Tree dari Pohon Kelor”. 23 Maret 2011. http://ceritaperut.com/blog/2015/03/the-miracle-tree-dari-pohon-kelor.
Anonim. “Usaha Tani Dan Industri Minuman Dari Lidah Buaya”. 12 May 2009. http://bisnisukm.com/usaha-tani-dan-industri-minuman-dari-lidah-buaya.html.
Anonim. “Vanili, Komoditas ‘Emas Hijau”. 08 Agustus 2014. http://www.jurnalasia.com/2014/08/08/vanili-komoditas-emas-hijau/.
Asmara, Nursaptia Purwa. “Tanaman Seledri (Apium graveolens L.)”. 26 Juni 2013. http://belajar-di-rumah.blogspot.com/2013/06/seledri-apium-graveolens-l.html.
Berondolan, Uwak. “Bunga Wijaya Kusuma, Bunga yang Misterius”. 26 April 2012. http://bacamisteri.blogspot.com/2012/04/bunga-wijaya-kusuma-bunga-yang.html.
Bujo. “Khasiat dan Manfaat Tanaman Ajeran”. 22 November  2014. http://johansanjaya.blogspot.com/2014/11/khasiat-dan-manfaat-tanaman-ajeran.html.
Carwa, Dadi. “Manfaat dan Khasiat Daun Iler”. 17 Januari 2015. http://manfaatdaunbuah.blogspot.com/2014/09/manfaat-dan-khasiat-daun-iler-untuk.html.
Chsa. “Manfaat Tanduk Rusa untuk Obat Tradisional”. 30 Maret 2014. http://kabarimbo.com/manfaat-tanduk-rusa-untuk-obat-tradisional/.
Destriyana. “Khasiat Buah Cermai yang Mengejutkan”. 15 April 2015. http://www.merdeka.com/sehat/8-khasiat-buah-cermai-yang-mengejutkan.html.
Dhekfanda. “Kembang tembelek Lantana camara L”. 25 November 2011. https://dhekfanda.wordpress.com/2011/11/25/303/.
Ecymutias. “Euphorbia hirta L.”. 15 Januari 2013.  https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/euphorbia-hirta-l/.
Fathika ,Zita Tasya. “Manfaat Akar Alang-Alang”. 22 Februari 2015. http://zitatasyafathika17.blogspot.com/2015/02/manfaat-akar-alang-alang.html.
Firdaus, Muh. “Khasiat Dan Manfaat Tanaman Lidah Buaya”. 02 Maret 2011. http://daushalogen.blogspot.com/2011/03/khasiat-dan-manfaat-tanaman-lidah-buaya.html
Ilham, Muhamad. “Tanaman Pegagan”. 26 Mei 2013. http://herbaldankesehatan.com/2013/05/26/1041/.
Nathanael, Joshua. “Morfologi Melati (Jasmin sambac) Melati Putih”. 25 Mei 2011. http://whyjoshua.blogspot.com/2011/05/morfologi-melati-jasmin-sambac.html.
Prihatin, Trisno. “Ciri ciri Tanaman Singkong”. 18 Mei 2013. http://mencarikanmanfaat.blogspot.com/2013/05/ciri-ciri-tanaman-singkong.html.
Prihatin, Trisno. “Ciri-ciri Tanaman Wortel”. 18 Mei 2013. http://mencarikanmanfaat.blogspot.com/2013/05/ciri-ciri-tanaman-wortel.html.
Punye, Belitongs. “Klasifikasi dan Morfologi Nenas”. 18 Juni 2010. http://belitongspunye.blogspot.com/2010/06/klasifikasi-dan-morfologi-nenas.html.
Rusyana,Yaya. “Bandotan (Ageratum conyzoides L.)” . 20 Juni 2011. http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/bandotan-ageratum-conyzoides-l.html.
Santosa, Firman. “Babadotan (Ageratum conyzoides L)”. 24 Juni 2013. http://pakfirmanfansclub.blogspot.com/2013/06/ageratum-conyzoides.html.
Suryadi, Adi. “Manfaat Buah Ceremai”. 17 Agustus 2011. http://goodoffruits.blogspot.com/2011/08/manfaat-buah-ceremai.html.
Taufik, Irma. “Manfaat Khasiat Daun Kelor Bagi Kesehatan dan Kecantikan”. 4 April 2015. http://caraobat.blogspot.com/2013/09/manfaat-khasiat-daun-kelor-bagi-kesehatan-dan-kecantikan.html.
 Vie. “ Khasiat dan Manfaat Daun Jintan”. 8 Februari 2013. http://viebarker.blogspot.com/2013/02/khasiat-dan-manfaat-daun-jintan.html.
Widya, Astri. “Klasifikasi Pecut Kuda” 24 Mei 2013. http://astriwdya.blogspot.com/2013/05/klasifikasi-pecut-kuda.html.
Yono. “Daun Pecut Kuda”. 27 Maret 2012. https://bataviareload.wordpress.com/2012/03/27/daun-pecut-kuda/.
Yuwono, Deny Eko. “Ekor Kucing (Acalypha hispida Burm. f.)”. 05 September 2012. http://rumputobat.blogspot.com/2012/09/tanaman-obat-ekor-kucing-acalypha.html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar